Rabu, 15 Agustus 2018
Harap terkabur
Kamu...
Yang dengan manjamu,
Membuatku tersipu.
Kamu...
Yang dengan tatapmu,
Membuatku malu.
Kamu...
Yang dengan temali kulempar untuk menjeratmu,
Namun aku yang terjerat tali temali tak berujungmu.
Kamu...
Yang dengan arus aku menghanyutkanmu,
Namun aku yang terhanyut dalam lamunan akan bayangmu.
Kamu...
Tak kuasa aku menahanmu,
Dalam rindu yang kian menderu.
Ah siapa aku?
Bagimu...
Entah itu, akupun tak tahu.
Kamu...
Yang dengan manjamu,
Membuatku tersipu.
Bogor, 15 Agustus 2018
Fahmi
Kamis, 12 Juli 2018
Bacarai jo....
Kasiah kanduang....
Lupo kok kau jo diri denai,
Denai mananti di tano jao kito basuo.
Kasiah sibiran tulang,
Kini lah lupo jo janji baduo,
Lah pai jauah.
Jan kan kaba,
Ingek pun indak,
Kini lah lupo jo bujang jao.
Jo jaleh den tatahan,
Raso kacewa jo aia mato.
Bogor, 13 Juli 2018
Selasa, 10 Juli 2018
Sabtu, 07 Juli 2018
Fakta itu 005
Orang yang tahu batas adalah orang bijak, sebab dia selalu berlaku hati-hati selaras dengan batasan yang dia miliki. Dan orang yang tak tahu batas adalah orang hebat, sebab dia selalu berusaha melampaui batasannya untuk terus melangkah maju ke depan.
Pemalang, 07 Juli 2018
Jumat, 06 Juli 2018
Fakta itu 004
Gunakan topeng untuk menutupi wajahmu, sebab dunia ini penuh dengan kepalsuan
Pemalang, 06 Juni 2018
Fakta itu 003
Impian manusia itu luas, namun usahanya terbatas. Harapan manusia itu bebas, namun banyak yang terlepas. Sehebat apapun dia, selama manusia adalah manusia, ada batasan untuk melakukan sesuatu. Itulah yang membuat manusia sebagai makhluk sosial.
Sabtu, 30 Juni 2018
Semut
Kau semut kan?
Atau apa....
Entahlah
Kakimu tak memberi suara.
Datang pergi tak ku dengar langkahnya.
Kau semut kan?
Atau apa....
Entahlah
Kemarin ku lihat kau mendekat, merapat, bahkan melekat.
Namun sekarang,,, kau menggigit sakit sepahit asa yang kau tinggal pergi menghilang.
Kau semut kan?
Atau apa....
Entahlah
Pemalang, 30 juni 2018
Rabu, 21 Maret 2018
Berbalik
(Bogor 12-03-18. Fahmi)
Diam.
Hening meradang ruang.
Membungkam semut berjalan panjang.
Diam.
Teduh menenang.
Membasuh peluh dalam kenang.
Ah sunyi..
Entahlah, atau apapun itu.
Diam.
Kini tak lagi meradang ruang.
Menggema.
Suaramu menggema.
Memecah hening kekang.
Merambat lewat dua rongga.
Mengantar khas wangi telaga.
Menggema.
Suaramu menggema.
Kini ruang tak lagi tenang.
Karenamu, kentutku sayang.